Di era globalisasi perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang sangat berat sehingga mau tidak mau harus meningkatkan daya saingnya atau mati di telan era globalisasi. Globalisasi berarti suatu keterbukaan dimana dihapusnya secara bertahap segala bentuk hambatan dan persyaratan yang berimplikasi terjadinya peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa dari suatu negara ke negara lainnya. Dan tentu saja mau atau tidak mau, perusahaan lokalpun harus bersiap menghadapi perusahaan asing yang siap dalam segala hal untuk menguasai pasar lokal.
Untuk merespon perkembangan tersebut diperlukan suatu strategi bisnis yang cerdas terutama dalam meningkatkan daya saing produk, misalnya bagaimana cara bersaing dengan produk-produk dari luar seperti China yang membanjiri pasar lokal dengan harga relatif murah dan bersifat masal. Strategi bisnis yang diterapkan dapat berupa peningkatan kinerja secara internal maupun eksternal. Peningkatan kinerja secara internal salah satu upayanya dengan meningkatkan sistem manajemen perusahaannya menjadi lebih baik dan tertata serta bersertifikasi ISO.
Pada dasarnya ISO merupakan singkatan dari The International Organization for Standardization, meskipun secara teknis singkatannya menjadi IOS, namun penulisannya bakunya adalah ISO. The International Organization for Standardization merupakan lembaga standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. Lembaga atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Lembaga tersebut telah banyak menerbitkan standar ISO antara lain yang paling favorit adalah ISO 9001. Tentunya, selain ISO 9001 banyak lagi jenis standar yang diterbitkan oleh The International Organization for Standardization.
Beberapa standar ISO yang umum diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia :
ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO 9001:2015. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan berkesinambungan (continual improvement).
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.
OHSAS 18001 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
ISO 22000 Sistem Manajemen Keamanan Pangan
ISO 22000 merupakan standar sistem manajemen keamanan pangan global untuk seluruh rantai pasokan makanan, dari mulai petani dan produsen ke pengolah dan pengepak, hingga transportasi dan penjualan. Hal ini meluas ke pemasok produk-produk dan jasa-jasa non-makanan seperti pabrikan pembersihan dan peralatan, dan bisa juga diterapkan oleh organisasi dalam berbagai besaran (ukuran). ISO 22000 menggarisbawahi persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan termasuk komunikasi interaktif, manajemen sistem, dan program-program prasyarat. Standar ini berfokus pada pemastian rantai pasok, apakah prinsip-prinsip sistem manajemen telah diterapkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip HACCP dari Codex Alimentarius.
ISO 27001 Sistem Manajemen Keamanan Teknologi Informasi
ISO 27001 mengatur tentang sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) yaitu suatu pendekatan sistematis untuk mengelola informasi perusahaan/organisasi yang bersifat sensitif sehingga tetap aman. Pendekatan sistematis tersebut mencakup orang, proses, dan sistem TI dengan menerapkan proses manajemen resiko. Dengan kata lain, SMKI merupakan sebagai bagian dari sistem manajemen dalam suatu organisasi yang berbasis pendekatan resiko dengan tujuan membangun, mengimplementasikan, mengoperasikan, memantau, dan meningkatkan keamanan informasi.
ISO 13485 Sistem Manajemen Mutu Peralatan Medis
ISO 13485 adalah standar sistem manajemen mutu yang paling diterima di seluruh dunia diperuntukkan bagi industri peralatan medis (medical devices). Standar ini didasari dari ISO 9001, tetapi mencakup persyaratan tambahan khusus untuk sektor bisnis peralatan medis/alat kesehatan. Penerapan ISO 13485 dapat membantu mengurangi resiko tak terduga dan dapat meningkatkan manajemen perusahaan. Hal ini berlaku tidak hanya untuk perusahaan yang memproduksi peralatan kesehatan, tetapi juga untuk perusahaan yang mendistribusikan dan menggunakan peralatan kesehatan tersebut. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan reputasi organisasi di mata pelanggan dan pemerintah.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah sebuah metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam industri makanan dan minuman untuk mengidentifikasi resiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum. HACCP adalah keharusan di beberapa negara, prinsip-prinsip dan petunjuk HACCP untuk penerapannya sudah diadopsi oleh Komisi Codex Alimentarius. Sistem HACCP berbasis pada pengetahuan dan mengidentifikasi bahaya spesifik dan pengendaliannya khusus untuk menjamin keamanan pangan.
ISO 50001:2012 Sistem Manajemen Energi
ISO 50001 adalah standar internasional untuk manajemen energi. Standar ini menyediakan kerangka kerja yang efektif untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan membentuk komitmen organisasi untuk terus meningkatkan manajemen energi. Organisasi yang ingin untuk memahami daerah yang signifikan dalam penggunaan energi, mengintegrasikan efisiensi energi dalam praktek manajemen dan melihat perbaikan yang sedang berlangsung di kinerja energi harus sesuai dengan sertifikasi standar ini.
ISO 20000:2011 Sistem manajemen Informasi Teknologi
ISO 20000 adalah standar internasional pertama untuk manajemen layanan teknologi informasi (ITSM, IT Service Management). Standar ini didasari dan ditujukan untuk menggantikan British Standards BS 15000. Standar ini pertama kali dipublikasikan pada Desember 2005 dan seperti pendahulunya, BS 15000, awalnya dikembangkan untuk menggambarkan pedoman praktik terbaik yang terdapat dalam kerangka kerja ITIL (Information Technology Infrastructure Library) walaupun standar ini juga mendukung kerangka kerja dan pendekatan ITSM lainnya.
Standar ini secara spesifik menentukan persyaratan bagi institusi (merujuk kepada BUMN, Swasta dan Government) penyedia layanan TI untuk merencanakan, menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mereview, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen layanan TI.
Manfaat ISO Bagi Perusahaan Anda pedoman dan alat strategis untuk membantu perusahaan mengatasi beberapa tantangan yang paling menuntut dari bisnis modern. Memastikan bahwa operasi bisnis sampai se-efisien mungkin, meningkatkan produktivitas dan membantu perusahaan mengakses pasar baru. Manfaat ISO tentu tidak hanya dirasakan oleh perusahaan saja, tapi juga klien dan pelanggan.